Dalam proses rekrutmen, istilah ‘overqualified’ sering muncul sebagai alasan penolakan kandidat.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan overqualified?
Bagaimana hal ini memengaruhi pencari kerja dan perusahaan? Artikel ini akan membahas secara mendalam konsep overqualified, implikasinya, serta strategi yang dapat diterapkan oleh kedua belah pihak.
Definisi ‘Overqualified’

Secara harfiah, overqualified berarti memiliki kualifikasi yang melebihi persyaratan posisi tertentu.
Dalam konteks rekrutmen, ini merujuk pada kandidat yang memiliki pendidikan, pengalaman, atau keterampilan yang melampaui apa yang dibutuhkan untuk suatu posisi.
Penyebab Kandidat Dianggap Overqualified
- Pendidikan Tinggi: Kandidat dengan gelar yang lebih tinggi dari yang dipersyaratkan.
- Pengalaman Kerja Luas: Pengalaman yang jauh melebihi kebutuhan posisi.
- Keterampilan yang Beragam: Memiliki keterampilan tambahan yang tidak relevan dengan posisi yang dilamar.
Tapi menurut berdasarkan pengalaman penulis ketika mengikuti interview kerja dari 2020-2025, salah satu alasan perusahaan menggunakan alasan Overqualified yang tidak terlihat adalah kebanyakan perusahaan tidak memiliki budget yang cukup dengan skill yang kita miliki atau ekspektasi gaji yang kita punya sekarang.
Persepsi Perusahaan terhadap Kandidat Overqualified
Perusahaan mungkin memiliki kekhawatiran berikut terhadap kandidat overqualified:
- Turnover Tinggi: Kekhawatiran bahwa kandidat akan bosan dan mencari peluang lain.
- Ekspektasi Gaji: Asumsi bahwa kandidat mengharapkan gaji lebih tinggi.
- Kesesuaian Budaya: Keraguan apakah kandidat dapat menyesuaikan diri dengan tim yang ada.
Dampak bagi Kandidat yang Dianggap Overqualified

Menjadi overqualified tidak selalu berarti peluang yang lebih baik. Faktanya, hal ini bisa menimbulkan beberapa dampak negatif, baik bagi karyawan maupun perusahaan. Berikut adalah beberapa dampak yang perlu diperhatikan:
Bagi kandidat, label overqualified dapat menimbulkan tantangan seperti:
- Penolakan Lamaran: Akan cenderung kesulitan untuk mendapatkan posisi yang diinginkan.
- Stigma Negatif: Persepsi bahwa mereka tidak fleksibel atau sulit diatur di dalam dunia kerja.
- Motivasi Menurun: Beberapa perusahaan mungkin enggan mempekerjakan kandidat overqualified karena khawatir mereka tidak akan bertahan lama atau tidak cocok dengan budaya perusahaan serta motivasi menurun drastis.
Strategi bagi Kandidat Overqualified

Bagi Anda yang merasa overqualified, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk menghadapi situasi ini:
- Sesuaikan CV dan Surat Lamaran
Fokus pada keterampilan dan pengalaman yang relevan dengan posisi yang dilamar. Hindari menyebutkan kualifikasi yang terlalu tinggi yang mungkin tidak diperlukan. - Tunjukkan Komitmen
Jelaskan kepada perusahaan bahwa Anda tertarik dengan posisi tersebut dan bersedia untuk berkontribusi dalam jangka panjang. - Manfaatkan Kelebihan Anda
Gunakan kelebihan Anda sebagai nilai tambah. Misalnya, Anda bisa menawarkan untuk membantu dalam pelatihan atau pengembangan tim. - Jelaskan Alasan Anda
Jika ditanya mengapa Anda melamar posisi yang terlihat di bawah kualifikasi Anda, berikan alasan yang logis dan tulus, seperti keinginan untuk belajar hal baru atau mencoba tantangan yang berbeda.
Manfaat Mempekerjakan Kandidat Overqualified
Perusahaan dapat memperoleh keuntungan dengan mempekerjakan kandidat overqualified, antara lain:
- Produktivitas Tinggi: Kemampuan menyelesaikan tugas dengan efisien.
- Mentorship: Berpotensi membimbing anggota tim lainnya.
- Inovasi: Membawa perspektif dan ide baru.
Studi Kasus: Sukses dengan Kandidat Overqualified
Sebuah perusahaan teknologi pernah merekrut seorang profesional dengan pengalaman 20 tahun untuk posisi manajer proyek junior. Meskipun awalnya dianggap overqualified, individu tersebut berhasil meningkatkan efisiensi tim dan memperkenalkan metodologi baru yang meningkatkan produktivitas.
Kesimpulan
Label ‘overqualified’ tidak selalu menjadi indikator negatif.
Baik perusahaan maupun kandidat perlu memahami dan mengelola persepsi ini dengan bijak.
Dengan pendekatan yang tepat, kandidat overqualified dapat menjadi aset berharga bagi organisasi.
FAQ
- Apakah overqualified berarti tidak cocok untuk posisi tertentu? Tidak selalu. Meskipun memiliki kualifikasi yang melebihi persyaratan, kandidat mungkin memiliki motivasi kuat untuk posisi tersebut.
- Bagaimana cara perusahaan mengelola kandidat overqualified? Dengan memahami motivasi mereka, menawarkan peran yang menantang, dan memastikan kesesuaian budaya perusahaan.
- Apakah kandidat overqualified cenderung meninggalkan perusahaan lebih cepat? Tidak selalu. Jika mereka merasa dihargai dan memiliki peluang berkembang, mereka mungkin tetap bertahan.
- Bagaimana cara kandidat overqualified menyesuaikan ekspektasi gaji? Dengan meneliti standar industri dan menunjukkan fleksibilitas dalam negosiasi.
- Apakah perusahaan kecil harus menghindari kandidat overqualified? Tidak. Kandidat overqualified dapat membawa pengalaman dan keterampilan yang berharga, membantu perusahaan tumbuh dan berkembang.