Pahami Kasbon Sebelum Melakukannya

Penulis : 

Table of Contents

Kasbon adalah istilah yang digunakan dalam dunia keuangan dan akuntansi untuk merujuk pada uang muka atau pinjaman kecil yang diberikan kepada karyawan atau pihak tertentu untuk keperluan operasional atau pribadi yang mendesak. Kasbon biasanya diberikan sebelum pengeluaran tersebut dilakukan, dan nantinya akan diperhitungkan atau dilunasi oleh penerima kasbon setelah pengeluaran tersebut selesai atau pada periode gajian berikutnya.

Pengertian Kasbon Secara Detail

Kasbon berasal dari kata “kas” yang berarti uang tunai dan “bon” yang berarti bukti atau catatan. Secara harfiah, kasbon dapat diartikan sebagai uang tunai yang diberikan dengan catatan atau bukti pengeluaran. Dalam konteks perusahaan, kasbon sering digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional yang mendesak, seperti pembelian bahan baku, transportasi, atau keperluan lain yang tidak bisa menunggu proses pengajuan dana formal.

Ciri-Ciri Kasbon

  1. Jumlahnya Relatif Kecil
    Kasbon biasanya diberikan dalam jumlah yang tidak terlalu besar, sesuai dengan kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi.
  2. Bersifat Sementara
    Kasbon bersifat sementara dan harus segera dilunasi atau diperhitungkan setelah pengeluaran dilakukan.
  3. Memerlukan Bukti Pengeluaran
    Penerima kasbon wajib memberikan bukti pengeluaran, seperti nota atau faktur, sebagai pertanggungjawaban atas dana yang diberikan.
  4. Diberikan untuk Keperluan Mendesak
    Kasbon biasanya diberikan untuk keperluan yang tidak bisa ditunda, seperti biaya perjalanan dinas atau pembelian barang yang diperlukan segera.

Proses Pemberian Kasbon

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pemberian kasbon:

  1. Pengajuan Permohonan
    Karyawan atau pihak yang membutuhkan dana mengajukan permohonan kasbon kepada atasan atau bagian keuangan.
  2. Persetujuan
    Permohonan kasbon harus disetujui oleh pihak yang berwenang, seperti manajer atau direktur.
  3. Pencairan Dana
    Setelah disetujui, dana kasbon akan dicairkan dan diberikan kepada pemohon.
  4. Penggunaan Dana
    Dana kasbon digunakan sesuai dengan keperluan yang telah diajukan.
  5. Pertanggungjawaban
    Penerima kasbon wajib memberikan bukti pengeluaran dan melunasi sisa dana (jika ada) pada periode yang telah ditentukan.

Contoh Kasbon dalam Perusahaan

Misalnya, seorang karyawan diutus untuk melakukan perjalanan dinas ke luar kota. Karena biaya transportasi dan akomodasi harus dibayar di tempat, karyawan tersebut mengajukan kasbon sebesar Rp 2.000.000. Setelah perjalanan selesai, karyawan tersebut memberikan bukti pengeluaran berupa tiket transportasi dan nota hotel, serta mengembalikan sisa dana yang tidak terpakai.

Manfaat Kasbon

  1. Memudahkan Operasional
    Kasbon memungkinkan perusahaan atau individu untuk memenuhi kebutuhan mendesak tanpa harus menunggu proses pengajuan dana yang panjang.
  2. Meningkatkan Efisiensi
    Dengan kasbon, proses pengeluaran dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
  3. Membantu dalam Kondisi Darurat
    Kasbon sangat berguna dalam situasi darurat yang membutuhkan tindakan cepat.

Perbedaan Kasbon dan Uang Muka

Meskipun sering dianggap sama, kasbon dan uang muka memiliki perbedaan. Kasbon biasanya diberikan dalam jumlah kecil dan untuk keperluan yang mendesak, sementara uang muka bisa diberikan dalam jumlah lebih besar dan untuk keperluan yang lebih formal, seperti proyek atau pembelian barang dalam skala besar.

Kesimpulan

Kasbon adalah alat yang sangat berguna dalam mengelola keuangan, baik di tingkat perusahaan maupun individu. Dengan memahami cara kerja dan manfaatnya, kasbon dapat digunakan secara efektif untuk memenuhi kebutuhan mendesak tanpa mengganggu arus keuangan utama.

Tentang Penulis